Selasa, 15 Juni 2021

 

Peran Influencer dalam Promosi ditengah pandemi


Jika kita mengambil salah satu contoh platform sosial media marketing yakni Instagram, Instagram memiliki “Instagram for Business” yang memudahkan pelaku bisnis berjualan dengan memanfaatkan fitur promosi berbayar “Instagram Ads”. Selain itu untuk memperluas bisnis mereka, beberapa perusahaan besar dan juga Usaha Kecil Menengah (UKM) melakukan strategi promosi dengan menggunakan influencer. Pemilihan influencer bukan karena memiliki jumlah followers yang banyak, namun influencer sering menggunakan cara tersendiri dalam mempromosikan produk secara soft selling yang nantinya bisa menjadi testimoni untuk meningkatkan kepercayaan followers-nya sehingga dapat meningkatkan brand awareness dari produk. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Sociabuzz, tujuan dari menggunakan influencer adalah untuk meningkatkan brand awareness , mengedukasi target konsumen, meningkatkan penjualan, meningkatkan followers dan Search Engine Optimization. Sedangkan media sosial yang paling sering digunakan adalah Instagram sebesar 98,8 %. Hal ini membuktikan meningkatkan brand awareness dengan menggunakan influencer menjadi penting dan efektif untuk dilakukan oleh perusahaan.

Brand awareness sangatlah perlu dilakukan agar masyarakat menjadi percaya terlebih dahulu, sebelum akhirnya mengambil keputusan dalam pembelian suatu produk. Jika perusahaan sering meningkatkan promosi agar dikenal terlebih dulu oleh calon konsumen, maka keputusan pembelian akan lebih mudah tercapai. Hal yang perlu diperhatikan saat memilih influencer tentu kembali kepada konsep Segmentasi, sasaran dan penempatan dari target konsumen yang diinginkan karena hal ini akan berpengaruh terhadap jumlah pengikut dan tingkat keterlibatan platform yang akan digunakan, platform yang dimaksud adalah terkadang seorang influencer dapat menciptakan komunitas-komunitas yang dapat memberikan kesan terhadap produk yang akan dipasarkan, pada beberapa kasus terkadang influencer dengan jumlah pengikut yang kecil namun memiliki keterlibatan yang tinggi dapat lebih efektif dalam mempengaruhi tingkat penjualan produk kepada konsumen.

Konten yang menarik dan beragam juga menjadi keuntungan melakukan strategi marketing menggunakan influencer. Influencer banyak menampilkan konten foto dengan gaya humor, promosi, tutorial, atau lainnya yang menunjukkan jati diri mereka di kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan agar karakter dari influencer tidak hilang, memaksimalkan interaksi dari followers dan membuat brand image dari perusahaan tidak berubah namun ditampilkan dengan cara yang lebih kreatif dan berbeda. Seorang pemasar dalam memanfaatkan jasa influencer harus membuat kontrak kerjasama untuk menghindari terjadinya konflik di kemudian hari, dalam pembayaran tidak selalu influencer harus dibayar dengan menggunakan nominal uang, namun bisa dengan menggunakan promo atau fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh merek tersebut sehingga dapat dimanfaatkan untuk dijadikan sebuah pengalaman yang dapat diposting kembali pada platform mereka.

Selama pandemi, banyak brand yang menyadari bahwa adanya peningkatan minat terhadap konten yang dianggap bermanfaat. Influencer pada hal ini memiliki akses menuju konsumen dengan hadir sebagai penghubung sosial, antara brand dan calon konsumen, yang vital di tengah pembatasan sosial. Menyadari hal tersebut, banyak brand mulai menarik iklan mereka dari platform yang lebih  tradisional dan mengalihkan anggaran marketing perusahaan  menuju pemasaran digital. Perusahaan sadar, di tengah segala kejenuhan yang muncul akibat keterbatasan dalam beraktivitas, influencer marketing sebetulnya merupakan solusi yang tepat dalam menjawab kebutuhan konsumen akan distraksi terhadap kesulitan yang sedang mereka hadapi. Dengan berbagai strategi yang dilakukan, perusahaan berharap dengan membuka kerjasama dengan influencer, akan menjadi perpanjangan suara dari brand guna meraih calon konsumen atas produk yang ditawarkan.

Beberapa hal yang harus perusahaan perhatikan dalam merancang influencer markerting yakni memastikan konten dan pengiriman pesan perusahaan melalui influencer bermanfaat dan autentik sehingga memiliki ciri khas tersendiri dimata konsumen, mencari influencer yang sudah mendapatkan kepercayaan dari para audience karena influencer yang sudah memiliki pengikut yang loyal biasanya akan dengan mudah mengikuti rekomendasi yang diberikan influencer sehingga dapat menaikkan brand awareness dan penjualan dari perusahaan, dan yang terakhir adalah memelihara brand awareness, brand image, dan konsumen yang loyal agar selalu setia dan percaya dengan perusahaan dengan membuat konten interaktif, hosting webinar, live instagram dan acara online lain untuk dapat berkomunikasi langsung baik dengan calon konsumen maupun konsumen itu sendiri demi membangun kepercayaan dan rasa “diperhatikan” oleh perusahaan kepada konsumen sehingga konsumen yang setia akan semakin loyal.

Pada akhirnya, opsi menggunakan strategi pemasaran “influencer marketing” menjadi andalan para brand yang ingin memperkenalkan, membangun dan mempertahankan brand awareness produk mereka. Hal ini dilakukan perusahaan demi mengikuti perkembangan zaman era ekonomi digital juga beradaptasi dengan perilaku ekonomi dimasa pandemi COVID-19. Kebiasaan baru di era “new normal” yang mengharuskan semua orang berdiam di rumah mengakibatkan peningkatan intensitas penggunaan sosial media dalam upaya menghilangkan rasa bosan di rumah. Hal ini menyebabkan para influencer mengalami kenaikan “engagement” karena semakin banyak orang membuka sosial media dan meihat isi konten-konten mereka. Situasi ini merupakan peluang perusahaan untuk mengajak kerjasama para influencer untuk mempromosikan produk dan merekomendasikannya ke para pengikutnya.

Di saat pandemi seperti ini, merupakan kesempatan baik untuk bekerjasama karena banyak influencer yang menurunkan tarif mereka sebagai kompensasi atas kerjasama yang disepakati dan dilakukan. Di masa sekarang ini, brand dapat memberikan konten yang bersifat menghibur atau edukasi kepada audiensnya. Misalnya, dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya penggunaan masker. Dengan memberikan hiburan dan edukasi tersebut membuat brand bisa mendapatkan apresiasi dari masyarakat karena dapat membantu mereka melalui masa-masa krisis ini. Bekerja sama dengan influencer di masa seperti ini membuat konten yang disajikan brand dapat terasa lebih autentik dan relevan, dan di satu sisi bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Dan hal ini tentunya akan membantu awareness masyarakat terhadap brand terkait. Kunci dari menjalankan strategi influencer marketing di masa pandemi ini adalah tetap relevan terhadap audiens dan juga bisa memberikan nilai tambah kepada mereka.

 

Apakah ada Sinergi antara Bantuan untuk UMKM dan Eksistensi UMKM di Tengah Pandemi seperti Ini ?

 

Sejak Indonesia mengonfirmasi bahwa COVID-19 sudah masuk Indonesia, pemerintah melakukan upaya untuk mencegah agar COVID-19 tidak menyebar dengan luas dan cepat. Pencegahan dilakukan di berbagai sektor, salah satunya sektor Ekonomi. Untuk menyelamatkan ekonomi di tengah pandemi ini, Jokowi pun mengumumkan sembilan kebijakan yang ia sampaikan pada Selasa (24/3/2020). Jokowi pun mengajak jajaran pemerintah baik di pusat, daerah sampai level kelurahan dan desa untuk bergotong royong menghadapi tantangan ekonomi di tengah pandemi saat ini.

Kebijakan-kebijakan dalam mengatasi pandemi sangat memengaruhi perekonomian di Indonesia. Pembatasan social menyebabkan kegiatan ekonomi menjadi terhambat. Banyak toko-toko menjadi sepi karena pembatasan social. Menurunnya permintaan masyarakat membuat beberapa perusahaan tidak mendapatkan laba. Hal ini membuat beberapa perusahaan melakukan PHK untuk mengurangi beban biaya operasional.

Melesunya kegiatan perekonomian membuat orang melakukan inovasi-inovasi baru untuk mendapatkan uang. Jika kita perhatikan lingkungan sekitar, sudah banyak orang yang memulai usaha kecil-kecilan atau mendirikan UMKM. Mereka yang dulunya masih bekerja, karena di PHK akhirnya mulai membuat usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menteri Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki menuturkan beda kondisi UMKM nasional saat ini dibandingkan saat krisis keuangan pada 1998. Saat krisis ekonomi, UMKM bisa menjadi penolong perekonomian nasional, sementara saat ini ikut terpuruk bersama sektor lain akibat pandemi Virus Corona Covid-19. Berdasarkan riset dari BukuWarung dampak negatif terbesar pandemi Covid-19 paling dirasakan oleh industri UMKM di sektor restoran, olahraga & hobi, dan juga toko bangunan. Dari data yang dihimpun perusahaan rintisan tersebut, jumlah transaksi di industri restoran anjlok hingga 70 persen dengan pendapatan turun hingga 80 persen.

Namun, ada juga industry yang mendapatkan keuntungan, Seperti usaha penjulan pulsa yang pendapatannya meningkat hingga 1000 persen, usaha kecantikan dan kesehatan yang meningkat 800 persen, logistik yang meningkat hingga 400 persen, dan industri laundri yang naik 300 persen.

Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah dan pengusaha sebaiknya melakukan inovasi agar perekonomian tetap berjalan. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang biasa meringankan beban pengusaha agar pengusaha tidak kehabisan modal dan dapat melakukan inovasi dengan baik. Disituasi seperti ini, para pengusaha bisa memberikan masukan kepada pemerintah mengenai kendala-kendala yang sedang dihadapi agar pemerintah juga bisa mengeluarkan regulasi yang dibutuhkan para pengusaha di masa pandemic seperti ini.

Pemerintah memberikan bantuan BLT bagi UMKM lewat program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk Usaha Mikro (BPUM) sebesar Rp2,4 juta per penerima kepada 3 juta orang sampai Desember 2020. Menurut saya kebijakannya sangat bagus, tetapi saya rasa Rp 2,4 juta sepertinya masih kurang untuk menutupi kekurangan biaya dalam usaha. Apalagi jika penerima tidak bisa menggunakan uangnya dengan baik.

Pemerintah memberikan kemudahan syarat untuk mendapatkan bantuan ini. Syaratnya cukup memiliki KTP dan Surat Keterangan Usaha. Kemudahan syarat ini bisa memberikan dampak positif dan negative. Dampak positifnya adalah bisa menjangkau semua UMKM yang membutuhkan. Dampak negatifnya mungkin bisa saja kemudahan ini dimanfaatkan oleh oknum yang ingin mendapatkan bantuan tersebut, seperti menggunakan uang tersebut untuk foya-foya dsb..

UMKM adalah usaha yang memiliki kemungkinan besar dapat bertahan walaupun ekonomi sedang krisis. Ketika banyak perusahaan besar mengalami pailit, UMKM masih bisa bertahan dari krisis ekonomi. Walaupun skalanya lebih kecil, tetapi UMKM memiliki kelebihan disbanding dengan perusahaan-perusahaan skala besar.

Alasan pertama mengapa UMKM bisa bertahan adalah karena produk barang atau jasa yang diberikan UMKM sangat dekat dengan kebutuhan masyarakat. Karena sifatnya Inelastis, kenaikan harga atau penurunan pendapatan masyarakat tidak terlalu berpengaruh terhadap permintaan UMKM.

Kedua, sumber daya yang digunakan UMKM bisanya adalah sumber daya local, seperti SDM, bahan baku, perlatan dan modal. Dengan mengandalkan sumber daya local, artinya UMKM tidak melakukan import sehingga ketika terjadi perubahan kebijakan dalam hal ekspor dan import tidak terlalu berpengaruh terhadap UMKM tersebut

Ketiga, biasanya UMKM tidak mengandalkan modal dana dari bank sehingga ketika terjadi perubahan kebijakan mengenai bank, UMKM tidak perlu khawatir karena tidak terkena dampaknya. Seperti, perusahaan besar biasanya menggunakan modal dari bank sehingga jika bank tersebut menaikkan suku bunga, beban perusahaan akan bertambah yang menyebabkan menurunnya keuangan perusahaan tersebut.

Kebijakan PSBB memiliki dampak yang begitu besar terhadap perekonomian. Kehidupan UMKM sangat ditentukan oleh pergerakan masyarakat sebagai konsumen. Jika pergerakan masyarakat dibatasi maka kehidupan UMKM akan terancam karena permintaan akan turun.

Dalam kondisi pandemic ini, kontribusi UMKM sangat kecil bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. Dalam kondisi normal UMKM mampu menyumbang 60 % PDB secara nasional, penyerapan tenaga kerja sebesar 96% dari 133 juta Angkatan kerja, dan 14% dari toal ekspor.

Ditengah lesunya perekonomian akibat pandemic, ada dua hal yang membuat UMKM bisa tetap eksis. Pertama, UMKM yang sudah terhubung dengan digital atau e-commerce, seperti bukalapal, tokopedia, Lazada, dan sebagainya. Pandemic ini membuat transaksi penjualan online UMKM naik 25%. Kedua, UMKM yang membuat inovasi produk yang sedang dibutuhkan masyarakat.

Kesimpulannya, bantuan terhadap UMKM dapat membuat UMKM masih bisa tampil sebagai pemberi kontribusi untuk perekonomian nasional dan daerah walaupun sedang mengalami penurunan. Kebijakan bantuan dari pemerintah seperti BLT Banpres, menurunkan pajak UMKM, relaksasi dan restrukturiasi kredit UMKM, dan stimulus modal bantuan kerja dan lain lain dapat meringankan beban bagi UMKM. Selain bantuan dari pemerintah, inovasi-inovasi yang dilakukan UMKM juga berpengaruh terhadap eksistensi UMKM itu sendiri, seperti menjual produk yang dibutuhkan masyarakat saat ini, menggunakan penjualan secara online dan sebagainya juga menentukan kehidupan UMKM saat ini. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam menghadapi tantangan pandemic COVID 19 untuk Indonesia yang lebih maju. 

Senin, 05 April 2021

Digital Marketing

 Kemajuan infomasi dan komunikasi yang selalu berkembang menjadi hal yang penting dan wajib kita pahami karena hal ini menjadi bagian dari strategi kita dalam dunia kewirausahaan. Masa pandemi yang tengah kita alami ini menjadi salah satu bukti kuat yang menunjukan bahwa saat media konvensional yang biasa kita pakai tidak lagi ampuh dalam dunia kewirausahaan untuk memperoleh konsumen, maka media digital merupakan satu satunya jalan keluar yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan. Dan juga menjadi peluang yang besar bagi para wirausahawan untuk melakukan pemanfaatan secara efektif pada media digitial. Internet serta media digital merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Digital marketing merupakan jawaban bagi kita seorang wirausaha demi terpenuhinya kebutuhan atau keinginan untuk komsumen.

Siginifikannya antara pertumbuhan penggunaan media digital dari masa ke masa dengan pertumbuhan penduduk, menunjukan  bahwa adanya kesempatan atau peluang yang besar bagi seorang entrepreneur atau kita sebagai wirausahawan untuk membuka mata dalam penggunaan media digital  pada strategi pemasaran yang akan digunakan. Dan tidak hanya berpacu pada media konvensional yang sudah mulai susah untuk digunakan karena penggunaannya yang mulai terbatas. Sedangkan media digital yang pada penerapannya sudah bukan merupakan barang mewah yang tidak dapat dimiliki oleh semua orang. Setidaknya, hampir seluruh orang di dunia ini semuanya selalu  menggunakan media digital dalam kehidupan sehari hari guna mempermudah hidupnya. Jika kita melakukan promosi produk menggunakan media digital.

Dalam membahas digital marketing, maka kita sama halnya membahas rencana strategis agar usaha yang kita jalankan lebih berkembang, produk kita lebih dikenal oleh masyarakat, serta agar produk kita adalah produk yang memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan dengan produk usaha lain serta pasar yang ada. Maka kita memerlukan SOSTAC strategi (Situation analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control) yaitu, pemasaran digital yang akan kita susun serta rancang pada produk kita. Dalam Situation Analysis menjelaskan tentang ‘where are we now’ atau posisi kita ada dimana dalam menentukan strateginya, lalu setelah menentukan Situation analysis kita akan membutuhkan untuk menyusun tujuan kita atau Objectives dikarenakan setelah kita mengetahui dengan jelas posisi kita sekarang serta tujuannya apa maka kita dapat menuju ke proses selanjutnya yaitu, Strategic yang mengusung ‘How do we get there’  atau bagaimana kita dapat menncapai pada tujuan yang tadi kita inginkan, lalu setelah kita bisa menyusun strateginya kita memerlukan Tactics guna lebih mengerucutkan cara cara kita untuk mencapaitujuan yang kita inginkan tersebut. Setelah semua hal tersebut telah tersusun dengan matang maka hal selanjutnya yang kita perlu lakukan adalah mengambil Actions yang akan menunjukkan apakah strategi strategi yang telah kita rancang sedemikian rupa dapat berjalan dengan seharusnya atau tidak. Pada akhirnya juga kita tidak boleh lupa untuk melakukan Control, setelah  strategi yang kita rancang sedemikian rupa, actions atau pengeksekusian yang yang kita lakukan dirasa sudah tepat apakah hal itu semua sudah memenuhi target kita atau sudah cukup menuju pada tujuan yang kita inginkan pada perusahaan kita. Jika ternyata pada hasilnya belum memuaskan, maka kita perlu mengulang kembali atau merevisi strategi yang telah kita bentuk, sangat tidak dianjurkan jika kita mengalami kegagalan dan langsung berhenti pada titik itu, karena kita sebagai pengusaha dituntut untuk selalu berkembang dan beradaptasi untuk meningkatkan usaha kita.

Dalam menggunakan digital marketing pada situation analysis terdapat istilah yang dikenal 5s (Sale, Serve, Sizzle, Speak, Save) yang masing masing memiliki arti Sale, kita harus mengetahui tingkat penjualan kita berada di posisi mana, Serve, membahas bagaimana cara kita memberikan pelayanan pada konsumen, kemudian Save, sudah cukupkah kita dalam efektivitas cost yang kita perlukan serta gunakan, lalu Speak, membahas tentang bagaimana kita membangun relasi dengan konsumen kita atau menjaga komunikasi informasi pada konsumen kita guna menyentuh pemasaran yang lebih luas, kemudian yang terakhir Sizzle, yaitu bagaimana kita melakukan extension atau perluasan produk serta layanan yang kita gunakan. Selain 5s juga ada customer insight, bagaimana penilaian konsumen pada produk kita, lalu e-marketplace(SWOT) yang mana kita dapat menyusun kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman apa saja yang ada pada usaha kita dengan begitu kita dapat mengendalikan bisnis yang kita lakukan.

Setelah tadi menentukan bagaimana posisi kita kemudian kita masuk pada objective. Pada objective ini kita menentukan bagaimana improvement improvement usaha kita yang diharapkan menghasilkan efisiensi dalam bisnis kita. Kemudian kita menentukan langkah langkah strategi dengan menyusun segmen kita siapa, target kita siapa serta positioningnya seperti apa. Kemudian diperlukan juga merancang OVP (Online Value Proposition)  yaitu value apa yang kita perlukan dalam bisnis kita seperti keunggulan kita harus diperlihatkan secara jelas. Lalu ada Sequence yaitu bagaimana meningkatkan kredibilitas kita pada media digital dengan memberikan detail detail yang jelas pada produk serta layanan yang kita berikan tanpa berusaha untuk menarik konsumen tetapi konsumen secara tidak langsung mau memberikan review baik itu positif maupun negatif yang diberikan oleh konsumen. Review positf secara persuasif dapat membuat pelanggan lain tertarik untuk mengunjungi usaha kita di media online. Dan review negative pun dapat membuat kita memberikan feedback kepada pelanggan untuk mengontrol ulang produk kita sehingga kita dapat menjaga kredibilitas bisnis kita. Pada Tactics tujuan kita dibuat lebih mengerucut tentang media platform apa yang kita pakai, cara menjalin komunikasi pada pelanggan, bagaimana upaya upaya kita secara mendetail terkait e-marketing mix

Pada Actions yang membahas the details of tactics, who does what and when.  Seperti bentuk bentuk promosi produk bisnis kita merupakan bentuk actions yang kita lakukan. Lalu dalam hal Control evaluasi diperlukan untuk mengatur strategi yang telah kita bentuk untuk menentukan apakah kita bisa lanjutkan strategi yang kita buat atau perlu ada nya pembaharuan pada strategi kita.

Jika dapat diambil kesimpulan dari video tersebut dapat dikutip dari adam smith bahwa orang yang menang dalam peperangan bukan lah orang yang kuat maupun berbadan besar tetapi orang yang bisa beradaptasi kapan pun dimana pun. Sehingga jika merujuk pada bahasan tersebut kita yang saat ini memasuki era industri 4.0 sudah seharusnya kita terbuka akan pentingnya memahami, literasi, melalui berbagai macam teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan Terdapat beberapa strategi bisnis yang dimana perlu adanya keunggulan yangbersifat kompetitif yang diperoleh dengan berfokus pada kepuasan pada pelanggan. Sebagai mahasiswa millenial yang diharapkan dapat menjadi seorang entrepreneur atau wirausahawan kita harus bisa mengembangkan potensi melalui fasilitas teknologi yang ada untuk menciptakan suatu perubahan dan mengembangkan dunia khususnya pada digital marketing.

https://duniakampus40.net