Kemajuan infomasi dan komunikasi yang selalu berkembang menjadi hal yang penting dan wajib kita pahami karena hal ini menjadi bagian dari strategi kita dalam dunia kewirausahaan. Masa pandemi yang tengah kita alami ini menjadi salah satu bukti kuat yang menunjukan bahwa saat media konvensional yang biasa kita pakai tidak lagi ampuh dalam dunia kewirausahaan untuk memperoleh konsumen, maka media digital merupakan satu satunya jalan keluar yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan. Dan juga menjadi peluang yang besar bagi para wirausahawan untuk melakukan pemanfaatan secara efektif pada media digitial. Internet serta media digital merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain. Digital marketing merupakan jawaban bagi kita seorang wirausaha demi terpenuhinya kebutuhan atau keinginan untuk komsumen.
Siginifikannya
antara pertumbuhan penggunaan media digital dari masa ke masa dengan
pertumbuhan penduduk, menunjukan bahwa adanya
kesempatan atau peluang yang besar bagi seorang entrepreneur atau kita sebagai
wirausahawan untuk membuka mata dalam penggunaan media digital pada strategi pemasaran yang akan digunakan.
Dan tidak hanya berpacu pada media konvensional yang sudah mulai susah untuk
digunakan karena penggunaannya yang mulai terbatas. Sedangkan media digital
yang pada penerapannya sudah bukan merupakan barang mewah yang tidak dapat
dimiliki oleh semua orang. Setidaknya, hampir seluruh orang di dunia ini
semuanya selalu menggunakan media
digital dalam kehidupan sehari hari guna mempermudah hidupnya. Jika kita melakukan
promosi produk menggunakan media digital.
Dalam
membahas digital marketing, maka kita sama halnya membahas rencana strategis
agar usaha yang kita jalankan lebih berkembang, produk kita lebih dikenal oleh
masyarakat, serta agar produk kita adalah produk yang memiliki daya saing yang
tinggi dibandingkan dengan produk usaha lain serta pasar yang ada. Maka kita
memerlukan SOSTAC strategi (Situation
analysis, Objectives, Strategy, Tactics, Actions, and Control) yaitu,
pemasaran digital yang akan kita susun serta rancang pada produk kita. Dalam Situation Analysis menjelaskan tentang ‘where are we now’ atau posisi kita ada
dimana dalam menentukan strateginya, lalu setelah menentukan Situation analysis kita akan membutuhkan
untuk menyusun tujuan kita atau Objectives
dikarenakan setelah kita mengetahui dengan jelas posisi kita sekarang serta
tujuannya apa maka kita dapat menuju ke proses selanjutnya yaitu, Strategic yang mengusung ‘How do we get there’ atau bagaimana kita dapat menncapai pada
tujuan yang tadi kita inginkan, lalu setelah kita bisa menyusun strateginya
kita memerlukan Tactics guna lebih
mengerucutkan cara cara kita untuk mencapaitujuan yang kita inginkan tersebut.
Setelah semua hal tersebut telah tersusun dengan matang maka hal selanjutnya
yang kita perlu lakukan adalah mengambil Actions
yang akan menunjukkan apakah strategi strategi yang telah kita rancang
sedemikian rupa dapat berjalan dengan seharusnya atau tidak. Pada akhirnya juga
kita tidak boleh lupa untuk melakukan Control,
setelah strategi yang kita rancang
sedemikian rupa, actions atau pengeksekusian yang yang kita lakukan dirasa
sudah tepat apakah hal itu semua sudah memenuhi target kita atau sudah cukup
menuju pada tujuan yang kita inginkan pada perusahaan kita. Jika ternyata pada
hasilnya belum memuaskan, maka kita perlu mengulang kembali atau merevisi
strategi yang telah kita bentuk, sangat tidak dianjurkan jika kita mengalami
kegagalan dan langsung berhenti pada titik itu, karena kita sebagai pengusaha
dituntut untuk selalu berkembang dan beradaptasi untuk meningkatkan usaha kita.
Dalam
menggunakan digital marketing pada situation analysis terdapat istilah yang dikenal
5s (Sale, Serve, Sizzle, Speak, Save) yang masing masing memiliki arti Sale,
kita harus mengetahui tingkat penjualan kita berada di posisi mana, Serve,
membahas bagaimana cara kita memberikan pelayanan pada konsumen, kemudian Save,
sudah cukupkah kita dalam efektivitas cost yang kita perlukan serta gunakan,
lalu Speak, membahas tentang bagaimana kita membangun relasi dengan konsumen
kita atau menjaga komunikasi informasi pada konsumen kita guna menyentuh
pemasaran yang lebih luas, kemudian yang terakhir Sizzle, yaitu bagaimana kita
melakukan extension atau perluasan produk serta layanan yang kita gunakan.
Selain 5s juga ada customer insight,
bagaimana penilaian konsumen pada produk kita, lalu e-marketplace(SWOT) yang mana kita dapat menyusun kekuatan,
kelemahan, peluang, serta ancaman apa saja yang ada pada usaha kita dengan
begitu kita dapat mengendalikan bisnis yang kita lakukan.
Setelah
tadi menentukan bagaimana posisi kita kemudian kita masuk pada objective. Pada
objective ini kita menentukan bagaimana improvement improvement usaha kita yang
diharapkan menghasilkan efisiensi dalam bisnis kita. Kemudian kita menentukan
langkah langkah strategi dengan menyusun segmen kita siapa, target kita siapa
serta positioningnya seperti apa. Kemudian diperlukan juga merancang OVP (Online Value Proposition) yaitu value apa yang kita perlukan dalam
bisnis kita seperti keunggulan kita harus diperlihatkan secara jelas. Lalu ada Sequence yaitu bagaimana meningkatkan
kredibilitas kita pada media digital dengan memberikan detail detail yang jelas
pada produk serta layanan yang kita berikan tanpa berusaha untuk menarik
konsumen tetapi konsumen secara tidak langsung mau memberikan review baik itu
positif maupun negatif yang diberikan oleh konsumen. Review positf secara
persuasif dapat membuat pelanggan lain tertarik untuk mengunjungi usaha kita di
media online. Dan review negative pun dapat membuat kita memberikan feedback
kepada pelanggan untuk mengontrol ulang produk kita sehingga kita dapat menjaga
kredibilitas bisnis kita. Pada Tactics tujuan kita dibuat lebih mengerucut
tentang media platform apa yang kita pakai, cara menjalin komunikasi pada
pelanggan, bagaimana upaya upaya kita secara mendetail terkait e-marketing mix
Pada
Actions yang membahas the details of
tactics, who does what and when. Seperti bentuk bentuk promosi produk bisnis
kita merupakan bentuk actions yang kita lakukan. Lalu dalam hal Control
evaluasi diperlukan untuk mengatur strategi yang telah kita bentuk untuk
menentukan apakah kita bisa lanjutkan strategi yang kita buat atau perlu ada
nya pembaharuan pada strategi kita.